Psychological First Aid (Pertolongan Pertama Psikologis)
pertolongan pertama pada gangguan psikologis atau yang biasa
disebut Psychological First Aid. PFA (Psychological First Aid) merupakan serangkaian tindakan yang diberikan guna membantu
menguatkan mental seseorang yang mengalami krisis (WHO, 2009) bisa dilakukan oleh semua orang? Semua orang dengan latar
belakang pendidikan yang berbeda-beda baik sebagai orang terdekat, keluarga
atau teman (bukan profesional) yang sering dipercaya untuk mendengarkan cerita
teman atau kita memiliki keluarga gejala gangguan psikologis atau bahkan kita
yang memang tertarik dengan tema-tema psikologis dan yang penting sudah pernah
mengikuti pelatihan PFA dan mengerti apa itu PFA.
Dalam
pelaksanaannya, PFA memiliki tiga prinsip yang berupa proses jalannya
pertolongan pertama itu sendiri. Prinsip tersebut terdiri dari:
·
Look (Amati)
Prinsip pertama mencakup bagaimana penolong mengamati
lingkungan serta kondisi yang mengelilingi para penyintas. Di sini,
akan lebih baik penolong untuk bisa
lebih sensitif terhadap penyintas dengan reaksi yang cukup serius.
·
Listen (Dengar)
Mendengarkan
aktif merupakan
komponen utama dalam prinsip ini. Di proses kedua, penolong mendekati para
penyintas dengan membangun rapport dan mengembangkan kemampuan
mendengarkan aktif untuk memahami apa yang mereka rasakan. Dengan mendengarkan
aktif, penolong juga dapat lebih mendalami hal-hal yang menjadi kebutuhan utama
bagi para penyintas.
·
Link (Hubungkan)
Prinsip
terakhir ini merupakan penerapan dari prinsip sebelumnya, dimana penolong
akan membantu penyintas untuk dapat memenuhi kebutuhan dasar
serta mengatasi permasalahan yang mereka alami. Tidak hanya berhenti sampai di
situ, penolong juga dapat memberikan informasi yang mereka ketahui dan
mencoba menghubungkan penyintas dengan keluarga mereka maupun
pihak-pihak terkait yang memiliki bantuan yang dibutuhkan oleh penyintas.
Ketiga
prinsip diatas merupakan langkah-langkah yang membantu penolong dalam
mengaplikasikan PFA kepada para penyintas. Namun, masih terdapat beberapa hal
lain yang yang perlu diperhatikan dalam memberikan pertolongan
pertama psikologis, di antaranya adalah (National Child Traumatic Stress
Network and National Center for PTSD, 2006; WHO, 2009):
1. PFA bukan merupakan
terapi.
2. PFA bisa diberikan oleh siapa
saja yang sudah memahami makna serta prinsip-prinsip yang tertera
dalam PFA, terutama melalui pelatihan yang diberikan oleh tenaga kesehatan
mental profesional.
3. Sangat penting bagi para penolong
untuk menjaga diri sendiri terlebih dahulu sebelum menolong
yang lain. Pada saat memberikan pertolongan, menjaga kesehatan mental diri
sendiri sebagai penolong merupakan hal yang utama.
4. Mendengarkan aktif merupakan kunci utama penolong agar
dapat memberikan PFA dengan lancar. Salah satu upayanya adalah dengan tidak
memaksakan kehendak penyintas untuk menceritakan seluruh peristiwa yang mereka
alami.
5. Merupakan hal yang wajar apabila
terdapat penyintas berasal dari budaya yang berbeda dengan penolong. Untuk itu,
penolong harus bisa menyesuaikan perilaku sesuai dengan budaya
yang dianut penyintas atau dengan penolong lainnya.
6. Salah satu perilaku yang dapat
dihindari adalah dengan tidak membuat asumsi terhadap apa yang
para penyintas telah alami.
7. Elemen utama dalam PFA adalah untuk
membantu penyintas mengatasi permasalahan yang dialami sehingga sangat penting
untuk membuat penyintas lebih berdaya dan tidak bergantung
pada penolong.
PFA atau psychological first aid hadir
untuk membantu individu yang sedang mengalami musibah dalam hidup. Tentunya,
luka batin yang dialami tidak bisa dibiarkan terus mengendap dan mengarah pada
tindakan-tindakan negatif. Oleh karena itu, sangat krusial bagi penolong untuk
bisa membantu mengenali potensi yang dimiliki penyintas agar dapat meningkatkan
daya mereka dalam mengatasi permasalahan yang akan datang
Referensi :
Brymer, M., Jacobs, A., Layne, C., Pynoos, R., Ruzek, J.,
Steinberg, A., Vernberg, E., & Watson, P. (2006). (National Child
Traumatic Stress Network) Psychological First Aid: Fields Operation Guide (2nd ed.). Retrieved from www.nctsn.org and www.ncptsd.va.gov
Komentar
Posting Komentar